Senin, 06 November 2017

Pendidikan Kewarganegaraan, Manusia Yang Baik Adalah

Nama           : Harlis Aryatama.P
NPM            : 33416226
Kelas           : 2ID11

Manusia yang Baik Adalah
      Menurut saya, manusia yang baik adalah manusia yang orientasi hidupnya dinilai terbaik bukanlah dinilai dari ukuran manusia semata, tetapi karena ridha Allah Ta’ala. Manusia yang baik itu adalah manusia yang mau membantu kepada siapapun tidak melihat dari segi fisik maupun segi materi, orang yang mau memberikan ilmu yang dia miliki kepada orang lain, orang yang menghormati orang lain, orang yang berguna bagi keluarga sendiri, orang yang bermanfaatkan bagi keluarga dan teman, orang yang bersikap ramah, orang yang bersikap sopan santun, orang yang memaafkan dan juga meminta maaf, dan juga menjadi orang / manusia yang memiliki akhlak. Menurut saya, manusia yang baik adalah seperti itu.
Manusia merupakan tempatnya salah dan khilaf. Tak ada manusia yang sempurna dan tak memiliki kesalahan. Manusia terbaik adalah manusia yang salah lalu memperbaiki kesalahannya. Selama ini, aku memang terpola dengan pemikiran seperti itu. Dengan segala kenaifannya, bahwa manusia yang baik adalah yang mampu memperbaiki dirinya ketika sadar telah berbuat salah. Jadi, manusia terbaik adalah bukan manusia yang tak pernah salah atau berbuat salah.
Begitulah pola fikir yang terbantuk selama ini. Namun, beberapa hari yang lalu, ketika berdiskusi dengan seorang teman, ia menyangkal pola piker tersebut. Menurut teman saya itu yag biasa dipanggil Maman, bahwa manusia terbaik adalah manusia yang tidak pernah salah. Manusia yang sempurna selalu sadar untuk tidak berbuat salah. Setiap kesalahan yang dilakukan oleh manusia sangat sedikit yang dilakukan oleh orang yang tidak sadar atau tidak sengaja. Contohnya, katanya, korupsi. Orang yang melakukan korupsi dan sejenisnya tentu melakukannya dengan sengaja. Sebab, menurut Maman hal itu dilakukan secara sadar. Bila tidak tidak sadar tentu orang tersebut mabuk, gila atau ada kelainan jiwa lainnya. Jadi, katanya semua perbuatan yang dilakukan secara sengaja dan sadar. Mana ada orang yang tidak sengaja melakukan korupsi, dan mana ada orang gila yang korup.
Akibat perubahan makna orang baik itu kata Maman, banyak orang yang melakukan perbuatan dosa seperti tidak berdosa. Selain itu, karena perubahan makna orang baik tersebut, banyak orang yang melakukan perbuatan salah, dan berusaha memperbaikinya, dan pada kesempatan lain ia melakukannya kembali. Inilah menurut Maman yang menyebabkan masalah kebaikan menjadi terlihat sangat nisbi.
Banyak manusia yang baik pada satu sisi, tapi disisi lain ia melakukan kejahatan, keburukan dan kesalahan. Karenanya, persoalan yang sangat sepele sangat sulit diselesaikan. Untuk jujur saja demikian sulit. Apalagi untuk perbuatan yang sangat besar. Orang bisa melakukan apa saja agar terlihat baik. Padahal disisi lain ia ber buat kejahatan. Banyak orang yang dermawan, tapi sedekahnya dari hasil perbuatan dosa. Terlebih lagi bagi orang yang kikir, tamak, dan rakus. Untuk memperbaikinya, kita harus mengembalikan pemaknaan orang baik sebagaimana adanya, bahwa orang baik adalah orang tidak pernah melakukan kesalahan. Kita tidak bisa merubah makna tersebut, sekalipun tidak ada satu manusiapun yang memenuhi klasifikasi tersebut. Selama ini, kita terlena dengan makna bahwa orang baik adalah orang berbuat salah tapi bisa memperbaiki kesalahannya. Makna ini justru mengaburkan makna yang sesungguhnya.
Menjadi manusia sempurna memang tidak ada, kecuali para Nabi dan Rasul Allah. Namun demikian, tidak bisa kita mereduksi makna manusia baik tersebut. Kriteria manusia baik yang tidak pernah berbuat salah. Tidak bisa dirubah atau dikurangi maknanya. Karena perubahan dan pengurangan makna tersebut justru menjustifikasi perbuatan salah manusia. Yang salah tetap salah. Demikian pula, yang baik dan benar harus tetap baik dan benar.Kita memang bukan manusia baik. Tapi, kita harus berusaha untuk menjaid baik. Caranya. Usahakan untuk tidak berbuat salah.


Rabu, 14 Juni 2017

Ilmu Sosial Dasar# Toleransi yang harus dibangun di Indonesia

Toleransi yang harus di bangun di Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beragam jenis budaya dan agama. Oleh karena itu sikap toleransi harus dimiliki masyarakatnya untuk menghindari timbulnya potensi konflik. Salah satu konflik yang akhir akhir ini marak terjadi di Indonesia adalah konflik agama.
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia telah mengungkapkan betapa besarnya kontribusi agama dalam perjuangan kemerdekaan, dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak pahlawan yang terlahir dan turut berjuang karena panggilan agamanya.
Agama di Indonesia memiliki posisi yang terhormat, dan indonesia menanamkan karakter saling menghormati dalam kehidupannya lewat budaya dan agamanya. Namun ironisnya, konflik yang mengatasnamakan agama mulai timbul di Indonesia, dan meningkat tajam dengan semakin berkembangnya gerakan ekstremis agama di Indonesia.
Tidak melihat ras atau agama siapapun menginginkan perdamaian, namun tidaklah mudah untuk mewujudkan perdamaian. Karena itu manusia harus tekun memperjuangkan perdamaian, dan perjuangan perdamaian mestinya nir kekerasan. Esai ini akan membahas tentang peran agama membentuk pemuda toleran dalam memelihara perdamaian.
Perdamaian tidak akan bisa dicapai secara instan. Untuk mencapainya perlu perkembangan dan proses berkelanjutan. Tanpa adanya perdamaian, kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi dan politik tidak mungkin tercapai. Hal ini dikarenakan tidak adanya sikap toleransi yang memungkinkan keharmonisan dan kerjasama sosial antar masyarakatnya.
Toleransi sendiri adalah menghargai perbedaan dan kemampuan untuk hidup dan membiarkan orang lain hidup dengan hidupnya. Toleransi merupakan kemampuan untuk memberikan sikap yang objektif dan adil pada pendapat, prilaku, ras, dan agama yang berbeda. Bukan hanya sekedar tidak memperdulikan perbedaan, toleransi lebih mengarahkan manusia untuk menunjukan rasa hormat pada perbedaan tiap tiap manusia.
Toleransi merupakan salah satu kunci utama dalam memelihara perdamaian dan menjauhi konflik dalam kehidupan bermasyarakat  (Yusuf, 2013). Dengan adanya toleransi bahkan ketika ada konflik, kelompok yang berkonflik akan menahan rasa sakit masa lalu dan menyelesaikan perbedaan secara damai. Perpecahan dan konflik pasti akan terlahir tanpa adanya sikap toleransi.
Pada dasarnya, manusia diciptakan dengan berbagai macam perbedaan. Lokasi hidup, agama yang dianut, pendidikan, keadaan sosial akan membentuk karakter dan nilai- nilai yang di miliki seseorang. Nilai nilai hidup yang berbeda sangat rentan menimbulkan sebuah kesalahpahaman dalam komunikasi tanpa adanya toleransi akan perbedaan. Hanya dengan rasa saling percaya masyarakat dapat membangun perdamaian.
Rasa saling percaya harus dibangun dengan pendidikan karakter yang mendukung rasa pengertian, toleransi, saling hormat, dan komunikasi. Bibit bibit perdamaian dan toleransi beragama ini harus ditanamkan sejak dini didalam diri anak anak, agar generasi penerus bangsa yang terbentuk adalah generasi cinta damai.
Generasi cinta damai terdiri dari sumber daya manusia dengan rasa toleransi yang tinggi yang dibentuk dengan pendidikan dan pembentukan karakter yang baik. Karakter yang harus ditanamkan pada generasi penerus antara lain hidup dalam damai dan kepedulian, kesadaran untuk menolak segala bentuk kekerasan dan pelanggaran HAM, kemampuan berbagi dan menghormati. keterbukaan dan komunikasi, serta toleransi akan perbedaan baik etnis, budaya, dan agama.
Penanaman benih benih toleransi ini dapat dilakukan dengan beragam aktivitas seperti drama, nyanyian, puisi, proyek, dan peningkatan kesadaran seseorang dalam hal perbedaan nilai budaya dan agama secara lokal, nasional, dan global.
Sikap perdamaian dan persaudaraan dalam menghargai hak-hak asasi manusia harus juga ditegakkan untuk mencapai persatuan dan kesatuan umat manusia. Sebab persatuan yang kuat akan menimbul-kan kekuatan dan menghindari kehinaan dan kelemahan (Supriyanto, 2013)

Semakin sering generasi muda ditempa dan di didik akan gambaran positif, serta keunikan nilai budaya dan agama lain, semakin sulit mereka untuk mencari kesalahan orang lain, sehingga menumbuhkan rasa toleransi  dan saling menghormati diantara mereka. Ketika setiap orang saling menghormati dan menjunjung tinggi satu sama lain, mereka dapat hidup dan bekerja sama demi kesejahteraan bersama.

Sabtu, 03 Juni 2017

Ilmu Sosial Dasar# Tokoh Pahlawan Indonesia

KH. Agus Salim

Haji Agus Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti "pembela kebenaran"); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Haji Agus Salim ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keppres nomor 657 tahun 1961.
Agus Salim lahir dari pasangan Soetan Salim gelar Soetan Mohamad Salim dan Siti Zainab. Jabatan terakhir ayahnya adalah Jaksa Kepala di Pengadilan Tinggi Riau.
Pendidikan dasar ditempuh di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah khusus anak-anak Eropa, kemudian dilanjutkan ke Hoogere Burgerschool (HBS) di Batavia. Ketika lulus, ia berhasil menjadi lulusan terbaik di HBS se-Hindia Belanda.
Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di Indragiri. Pada tahun 1906, Salim berangkat ke Jeddah, Arab Saudi untuk bekerja di Konsulat Belanda di sana. Pada periode inilah Salim berguru pada Syeh Ahmad Khatib, yang masih merupakan pamannya.
Salim kemudian terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1915 di Harian Neratja sebagai Redaktur II. Setelah itu diangkat menjadi Ketua Redaksi. Menikah dengan Zaenatun Nahar dan dikaruniai 8 orang anak. Kegiatannya dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya menjadi Pemimpin Harian Hindia Baroe di Jakarta. Kemudian mendirikan Suratkabar Fadjar Asia. Dan selanjutnya sebagai Redaktur Harian Moestika di Yogyakarta dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Bersamaan dengan itu Agus Salim terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.
Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari "Orang Tua Besar" (The Grand Old Man). Ia pun pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan pada tahun 1950 sampai akhir hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri.
Pada tahun 1952, ia menjabat Ketua di Dewan Kehormatan PWI. Biarpun penanya tajam dan kritikannya pedas namun Haji Agus Salim dikenal masih menghormati batas-batas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
Setelah mengundurkan diri dari dunia politik, pada tahun 1953 ia mengarang buku dengan judul Bagaimana Takdir, Tawakal dan Tauchid harus dipahamkan? yang lalu diperbaiki menjadi Keterangan Filsafat Tentang Tauchid, Takdir dan Tawakal.
Ia meninggal dunia pada 4 November 1954 di RSU Jakarta dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Namanya kini diabadikan untuk stadion sepak bola di Padang.




Jumat, 28 April 2017

Ilmu Sosial Dasar# Membangun Budaya Indonesia

Cara Membangun Budaya Indonesia
Akhir-akhir ini budaya Indonesia semakin terlupakan oleh jaman yang namanya moderninsasi. Modernisasi itu sendiri adalah transformasi dari sebuah bentuk keadaan dari yang kurang maju  atau kurang berkembang kearah yanng lebih baik dengan harapan lebih maju dan lebih berkembang lagi. Dengan adanya keadaan yang seperti itu banyak anak-anak muda jaman sekarang yang sudah melupakan budaya Indonesia dan mereka lebih memilih menganut dari budaya luar Indonesia, seperti budaya Eropa dan budaya Amerika. Jika keadaan yang seperti ini terus berlanjut, maka budaya-budaya yang ada di Indonesia akan semakin terlupakan dan masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menganut budaya Eropa dan Amerika.

Kita sebagai masyarakat Indonesia yang masih peduli akan budaya-budaya di Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya lokal, jangan sampai budaya lokal kita ini menjadi hilang atau punah. Sebagai generasi muda yang ingin melestarikan budaya Indonesia, kita bisa melakukan berbagai cara seperti,  mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita, Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan daerah Indonesia, mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan, mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain, mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki, dan juga menghindari sikap primordialisme dan sikap etnosentrisme.

Jadi, kita sebagai masyarakat Indonesia yang baik dan cerdas harus pintar dalam hal memilih dan memilah segala budaya manapun yang masuk kedalam negara kita ini, jika kita tidak melakukan hal tersebut maka budaya-budaya yang ada di Indonesia ini akan terlupakan oleh budaya-budaya dari luar yang mudah masuk ke dalam negara kita ini.


Tetapi kita juga harus sadar akan arti cinta tanah air, jika tidak dari diri kita sendiri maka kita tidak akan paham apa itu arti cinta tanah air, dan kita tidak bisa menjaga kelestarian budaya-budaya Indonesia.

Sabtu, 22 April 2017

Ilmu Sosial Dasar# Adat Pernikahan Sunda di Indonesia

Adat Pernikahan Sunda
1. Neundeun
Omong Neundeun omong adalah tahap awal yang harus dilakukan dalam ritual adat sunda. Pada tahapan ini dilakukan perbincangan antara kedua orang tua mempelai ataupun siapa saja yang jadi utusan dari pihak pria, yang datang bersilaturahmi kepada orangtua. Utusan tersebut harus menyampaikan pesan bahwa nantinya sang gadis akan dilamar. Namun, di beberapa daerah pasundan tertentu, terkadang ada yang menggunakan cara dengan saling mengirim barang tertentu.
2. Narosan (Lamaran)
Narosan ini merupakan tahapan tindak lanjut setalah proses neundeun omong dilakukan. Narosan ini dilakukan oleh pihak kedua keluarga mempelai untuk sepakat menjalin hubungan yang lebih jauh. Perbedaannya dengan Neunden omong, pihak keluarga laki-laki membawa barang-barang seperti  lemareun, pakaian perempuan, cincin meneng, dan beubeur tameuh. Barang-barang tersebut tentunya memiliki arti masing-masing.
3. Tunangan
 Setelah Narosan, selanjutnya dilakukan tunangan dengan car dilakukan pertukaran beubeur tameuh (Ikat panggang kaum perempuan terutama setelah melahirkan). Beubeur tameuh ini memiliki makna sebagai tanda adanya ikatan lahir batin antara kedua belah pihak.
4. Seserahan
Dalam adat sunda, seserahan dilakukan pada 3 – 7 hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Calon pengantin membawa uang, baju, perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.
5. Ngaras
 Ngaras ini adalah proses meminta izin dari pihak calon mempelai wanita kepada kedua orang tua dengan cara sungkeman dan mencuci kaki kedua orang tua serta bersujud dipangkuan orang tuanya.
6.Ngebakan (Siraman)
Proses ngebakan atau siraman biasanya dilakukan 3 hari menjelang hari pernikahan. Ngebakan ini mempunyai makna agar kedua mempelai bersih secara lahir dan batin.
7.       Ngeuyeuk
Sereuh Ngeuyeuk sereuh berasal dari ngaheuyeuk yang berarti mengolah. Biasanya acara ini dilakukan bersamaan dengan prosesi seserahan. Acara ini biasanya dihadiri oleh kedua calon mempelai dengan keluarga dekat yang dilaksanakan pada malam hari sebelum dilakukan prosesi akad nikah. Prosesi ini dipimpin oleh nini pangeuyeuk (Juru rias). Kedua calon mempelai meminta restu kepada orang tua masing-masing. Lewat prosesi ini, orang tua memberikan nasehat-nasehat lewat lambang benda-benda yang disertakan dalam acara prosesi.
8. Akad Nikah
Akad nikah dilakukan pada hari yang telah ditetapkan oleh kedua kea bersangkutan. Taradisinya adalah romobongan keluarga dari calon mempelai laki-laki datang ke kediaman calon mempelai perempuan dengan membawa mas kawin dan peralatan seperti seserahan.
9. Saweran
Saweran berasal dari kata panyaweran yang dalam bahasa sunda berarti tempat jatuhnya air dari atap rumah. Acara ini mempunyai makna berbagi rezeki dan kebahagiaan. Saweran dilakukan oleh kedua orang tua dengan diiringi kidung. Kedua mempelai duduk berdampingan dengan dilindungi payung. Saweran dilakukan sampai kidung selesai dilantukan. Alat saweran dinamakan bokor. Bokor ini berisi uang logam (kemakmuran), beras (kemakmuran), kembang gula (mendapatkan manis dalam hidup berumah tangga) dan kunyit (kejayaan).

Ilmu Sosial Dasar# Indonesia Yang Kita Idam-Idamkan

Indonesia Yang Kita Idam-Idamkan
Disini saya ingin bercerita tentang Indonesia yang kita atau saya idam-idamkan. Sebenarnya negara kita ini Indonesia sangat kaya sekali, sumber daya yang melimpah, rempah-rempah yang melimpah,  wilayah lautan yang luas sehingga stok ikan di negara kita sangan banyak. Tetapi dari semua kekayaan yang melimpah itu masih banyak sekali masyarakat di Indonesia yang masih tidak mampu ( orang miskin ). Kenapa masih banyak sekali masyarakat kita yang seperti itu? Apakah masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak bersyukur kepada tuhan Yang Maha Esa atau memang masyarakat kita tidak bisa mengelola sumber daya yang melimpah ini. Kita bisa mencukupi kehidupan kita masing-masing asalkan kita bisa memanagenya dengan baik dan benar, dan juga kita menjadi masyarakat yang taat pada agama kita masing-masing supaya kita selalu mensyukuri atas apa yang telah di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
Masyarakat di Indonesia itu semuanya ramah-ramah, murah senyum, dan mau menolong terhadap sesamanya. Tetapi dari sebagian sifat masyarakat tersebut, masih saja ada juga masyarakat yang serakah, masyarakat yang ingin memiliki segalanya sehingga menghalalkan segala cara. Maka dari sifat tersebut munculah para penjahat penjahat berperut buncit atas hasil yang ia ciptakan yaitu uang haram ( seorang koruptor ). Itu semua adalah hal yang ingin kami hilangkan dari negara tercinta kami, yaitu negara Indonesia. Koruptor, perampok, pembunuh, penjahat seksual, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya ingin sekali kami hilangkan. Karena itu bukanlah sifat Indonesia yang kami idam-idamkan.
Indonesia yang kami idam-idamkan adalah tidak adanya koruptor, perampok, pembunuh, dan juga penjahat seksual. Karena mereka semua itu adalah penjahat yang membuat Indonesia menjadi tidak aman, menjadikan masyarakat nya was-was terhadap para penjahat tersebut. Karena kami mengidam-idamkan Indonesia yang aman, sejahtera, tidak adanya para penjahat, dan juga hidup dengan tenang di negara tercinta ini yaitu Indonesia.

Indonesia juga mengalami kenaikan tingkat polusi udara yang sangat tinggi, itu di sebabkan oleh banyak nya kendaraan bermotor  maupun bermobil yang masuk kedalam negara kita Indonesia. Dan juga laju kelahiran anak di Indonesia juga semakin lama semakin banyak. Jadi maka dari itu Indonesia harus mengerem penambahan kendaraan bermotor yang masuk keIndonesia dan juga mengerem kelahiran penambahan penduduk di negara, karena semakin banyak populasi masarakat Indonesia semakin banyak bangunan yang kita bangun untuk tempat tinggal sehingga kita kekurangan lahan hijau kita.

Ilmu Sosial Dasar# Museum Gula Jawa Tengah

Museum Gula Jawa Tengah

Museum Gula Jawa Tengah terletak di Gondangwinangun, kecamatan Jogonalan, kabupaten Klaten, yang berbatasan dengan Propinsi Jogjakarta di sebelah barat dan Surakarta di sebelah timur. Kebanyakan orang, museum itu seperti tempat yang membosankan dan bukan tempat suasana yang seru untuk berekreasi. Maka jangan heran kalau museum merupakan tempat “wisata” terakhir yang menjadi alternatif untuk berekreasi oleh kabanyakan masyarakat. Masyarakat juga tidak perlu kaget , kalau museum-museum di Jawa Tengah lebih sepi pengunjung dari pada Mall dan Pantai. Dengan kondisi tersebut, masih banyak relawan yang ingin mengembalikan / menghidupkan museum sebagai tempat yang akan penuh dengan ilmu dan sejarah tentang bagaimana kehidupan di masa lalu melalui barang-barang yang ada di museum.
Lebih singkatnya sebut saja dengan Museum Gula. Museum Gula didirikan sudah lama sekali, sejarah mencatat bahwa museum ini dibuat pada sekitar tahun 1982. Keberadaan museum gula tidak banyak yang tau, karena promosi yang kurang atau informasi profil musuem gula dari birokrasi Kabupaten Klaten yang kurang intens. Letak Museum Gula sangat mudah dijangkau, berada di daerah Gondangwinangun Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Lebih mudahnya museum gula ini terlerak di jalan Jogja- Solo bersebelahan dengan Pabrik Gula Gondang Baru (saat ini). Dulu pabrik gula tersebut berdiri sendiri berjuang besama-sama dengan pabrik-pabrik gula yang ada diselatan jawa, seperti pabrik Gula Ceper, Klaten (karena efisisensi digabungkan menjadi satu manajemen dengan Pabrik Gula Godang), Pabrik Gula Colomadu dan Tasikmadu di Karangayar, Pabrik Gula Madukismo yang ada di Jogja.

Pabrik gula yang ada disepanjang Pulau Jawa memang berfungsi sebagai tempat pemrosesan tebu dari perkebunan-perkebunan petani di era cultuur stelsel pemerintah Hindia Belanda. Sebelum jalur kereta diperkenalkan, maka pengangkutan tebu dari perkebunan sistem cultuur stelsel menuju pabrik lebih lama karena mengunakan moda transportasi sederhana yang disebut dengan delman sapi. Ketika pada tahun 1800-an diperkenalkanlah sistem transportasi kereta maka lebih mudah pengangkutan tebu menuju pabrik gula. Di Kabupaten Klaten sendiri, hingga tahun 2000 masih ada sisa rel pengangkut tebu yang tersebar disepanjang daerah. Walaupun kereta mini pengangkut tebu  (montit orang jawa menyebutnya) pada akhirnya harus ditinggalkan karena beban biaya tinggi dan digantikan oleh truk yang lebih cepat. Namun montit masih digunakan hingga tahun-tahun terakhir pabrik gula gondang beroperasi. Sekarang masih beroperasi hanya pada musim-musim panen tebu saja. Kembali ke Museum Gula Jawa Tengah, untuk biaya tiket masuk museum, untuk satu orang dikenakan Rp. 5.000,- . Letaknya hanya sekitar 10 km ke arah timur dari ujung Candi Prambanan (perbatasan Klaten – Jogja) atau perjalanan 10 menitan. Museum Gula Jawa Tengah terletak di sebelah kiri jalan bersebelahan dengan Pabrik Gula Gondang Baru, Green Park dan Argowisata serta rest area Gondangwinangun. Kalau dari kota Klaten hanya berjarak sekitar 8 km (7 menit perjalanan) ke arah barat. Museum Gula ini mudah ditemukan, jadi tidak usah ragu ketika ingin berpergian ke museum.

Jumat, 24 Maret 2017

Ilmu Sosial Dasar. Organisasi Pencak Silat di Indonesia

Organisasi Pencak Silat di Indonesia
Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.
Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto “Pandai Silat Tanpa Cedera”.
Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Paku Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Paku Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur.
Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.
Pak Dirjo memiliki banyak sekali murid. Dan murid-muridnya tersebut tersebar di seluruh penjuru Indonesia maupun Eropa. Murid-murid Pak Dirjo juga membuka tempat latian silat, dengan nama yang sama, yaitu Perisai Diri.




Ilmu Sosial Dasar , Tokoh Pewayangan

Kresna
Ketika masih muda, Kresna mempunyai nama Narayana. Narayana adalah putra Prabu Basudewa, raja di Mandura dan ibunya bernama Dewi Rohini. Ia memiliki dua saudara. Saudara yang tertua bernama Kakrasana, saudara mudanya bernama Dewi Rara Ireng atau Subadra (Sembadra). Nama kresna juga dikenal sebagai Kesawamurti, Padmanaba, Guwinda, Danardana, Wasudewa dan Wisnumurti.

Ketika masih kecil dengan saudara-saudaranya, Kresna dititipkan di Widarakandang. Mereka diasuh oleh Ki Demang Antyagopa dan Nyai Sagopi. Ketiganya dititipkan oleh Prabu Basudewa (ayahnya) karena adanya ancaman musuhnya yang merupakan saudara tirinya sendiri yaitu Kangsadewa.
  Di dalam pengembaraannya, Kresna/Narayana berguru pada Begawan Padmanaba. Ia mendapat anugerah dewa berwujud senjata ampuh yang tak tertandingi yaitu Cakra Bhaskara, Kembang Wijaya Kusuma (menghidupkan orang mati), serta kesaktian batin mengetahui sesuatu yang belum terjadi (seperti indra ke enam), mantra ajian Balasrewu (jika marah, berubah menjadi raksasa).
Diceritakan bahwa Kresna mampu membunuh raja di Dwarakawestri, Prabu Kunjana Kresna/Yuda Kalakresna. Kemudian ia menjadi raja di sana. Nama musuhnya tetap dipakai olehnya shingga namanya menjadi Prabu Kresna. Raja Kresna dikenal adil, bijksana, murah hati, pandai, sakti, dan didukung oleh rakyatnya. Negara Dwarakawestri pun jadi subur, makmur dan adil merata.

Karena ia menjadi titisan Dewa Wisnu, Kresna mempunyai kewajiban menjaga dunia. Ia juga menjadi penasehat para Pandawa yang merupakan masih sekeluarga dengan Kresna. Kresna dan Pandawa pernah meminta negara Astina yang direbut oleh Duryudana. Tetapai Kurawa sangat licik, Kresna diracun, dikeroyok dan dihujani senjata agar mati. Namun Kurawa tak menyangka bahwa Kresna langsung menjadi raksasa dan mengobrak-abrik Astina. Ia berhenti setelah Narada turun dari kahyangan.
Selanjutnya setelah menyelesaikan kewajibannya sebagai Wisnu, Kresna menginginkan muksa. Ia bertapa dengan cara tidur di atas pohon. Kresna muksa setelah telapak kakinya terkena panah seorang pemburu, Ki Jara. Kresna muksa dalam wujud sebagai Wisnu.


Sabtu, 18 Maret 2017

Ilmu Sosial Dasar# Tempat Liburan Favorit

Pantai
            Disini saya akan menceritakan pengalaman berlibur saya dan keluarga saya di tempat favorit kami. Ya, julukannya itu “Paantai seribu Pantai” letaknya ada dibalik gunung kidul Yogyakarta. Biasanya saya sekeluarga berkunjung ketempat itu pada waktu liburan Idul Fitri ( biasa disebut libur lebaran ). Perjalanan menuju pantai itu cukup jauh, biasa nyaa kami temput dalam waktu 4-5 jam, padahal kami sekeluarga sudah berangkat agak pagi. Ya namanya juga libur lebaran pasti jalanan cukup ramai karena orang-orang yg ingin berkunjung ketempat wisata di daerah Yogykarta. Tujuan kami kesana adalah, kami sekeluarga ingin bermain air di pantai tersebut, bermain pasir nya yang putih, bermain mengikuti ombak, dan juga mencoba olahraga air yang memacu adrenalin. Sebenarnya disana ada berbagai macam nama pantai, tetapi yang kita kunjungi hanya 1 pantai, yaitu pantai Indrayanti . Kami menuju pantai tersebut atas saran pa’de kami, karena beliau mengatakan bahwa pantai Indrayanti itu bagus, pantainya bersih, dan tempatnya cukup nyaman untuk liburan bersama keluarga. Kami tiba disana cukup siang, yaitu matahari sudah bersinar cukup terang dan membuat hawa disekitar pantai cukup panas. Kami mulai mencari tempat yang nyaman untuk disinggahi dan juga bisa menutupi kami dari sinar matahari yang cukup terik. Kami para remaja dan anak-anak mulai  mengganti pakaian kami, karena kami ingin cepat-cepat mulai bermain air di tepi pantai. Pada saat siang itu ombak nya tidak cukup deras, jadi kami bisa menyusuri pantai tersebut, tapi tidak sampai ketengah-tengah karena tidak diizinkan oleh petugas pantai tersebut. Pantai nya bersih, nyaman, tidak begitu ramai orang-orang yang liburan, mungkin karena tempatnya yang jauh dan juga belum banyak wisatawan yang mengetahui tempat tersebut. Disana kami juga juga menaiki banana boat, menaiki jetski, dan juga mencoba sky boat. Kami sekeluarga tidak ingin berlama-lama main di pantai karena cuacanya yang semakin panas. Kami metuskan untuk bilas, setelah bilas kami semua kembali pulang kerumah. Dan akan melanjutkan ketempat wisata lain lagi di hari selanjutnya.

Sekiannnn.....

Jumat, 10 Maret 2017

ILMU SOSIAL DASAR MASAKAN LOKAL ANDALAN IBU

Masakan Lokal Andalan Ibu

Hai teman-teman semua, disini saya akan menceritakan tentang ibu saya. Ya, beliau adalah pahlawan bagi saya dan adik saya. Ibu saya itu orang nya rajin, ulet, disiplin, dan yang pasti juga ibu saya itu galak, tapi galak nya demi kebaikan anak nya masing-masing. Seorang ibu bukan hanya jago mengurus keperluan rumah tangga, tetapi seorang ibu juga harus handal dalam urusan masak memasak. Masakan ibu saya enak-enak, apa lagi jika beliau sudah masak ayamg goreng, tempe goreng, dan sayur asem. Beeeuuuuhhh, jika kalian sudah mencicipi masakan ibu saya, dijamin pasti kalian akan ketagihan. Sebelum memasak, ibu saya pasti membeli bahan-bahan masakan yang ingin beliau masak. Tetapi, ibu saya jika ingin membeli bahan-bahan makanan pasti selalu pagi-pagi sekali. Alasannya jika kita membeli bahan masakan sebelum matahari terbit, pasti bahan-bahan makanan tersebut masih terlihat segar. Jika semua bahan sudah komplit di beli oleh ibu saya, baru kemudian ibu saya mulai memasak. Pertama-tama ibu saya mencuci ayam yg telah di beli di pasar, setelah di cuci bersih baru di keringkan selama 10menit. Setelah kering baru ayam tersebut kita taburi oleh bumbu ayam goreng. Jika sudah rata, baru di rebus  ayam beserta bumbu tersebut sampai air yang ada di dalam panci mengering. Sembari ibu saya menunggu ayam yang sedang direbus. Ibu saya menyiapkan bahan-bahan untuk memasak sayur asem. Bahan-bahan tersebut seperti kacang panjang, jagung manis, melinjo, air, kacang tanah, gula merah, labu siem, lengkuas dan asam jawa. Untuk bumbunya ibu saya menggunakan cabai merah, bawang merah, bawang putih, terasi, garam dan gula. Lalu haluskan semua bumbu tersebut. Jika semua bahan pembuatan sayur asem sudah siap, ibu saya mulai membuat sayur asem tersebut. Mula-mula siapkan panci lalu msukan air kedalam panci dan rebus hingga mendidih, setelah air mendidih, masukan bumbu halu yg telah dihaluskan. Setelah itu masukan jagung manis dan juga kacang tanah. Setelah itu masukan labu siam dan lengkuas tunggu sekitar 3menit. Terakhir, masukan gula merah dan asam jawa tunggu sampai 4menit atau hingga semua bahan matang. Jika sudah sayur asam nya  sudah matang, selanjutnya ibu menggoreng ayam yg sudah direbus bersama bumbu yg sudah meresap tersebut, untuk menggoreng ayam tersebut dibutuhkan waktu 10menit sampai ayamnya benar-benar garing. Hidangan terakhir yg ibuku akan sajikan adalah tempe goreng. Siapkan tempe goreng tersebut, lalu potong tempe tersebut menjadi beberapa bagian. Berikan bumbu yg sudah di  haluskan, jika sudah ditaburi bumbu, goreng tempe tersebut hingga matang. Nah masakan andalan ibuku sudah  siap untuk disajikan.