Kresna
Ketika masih muda, Kresna mempunyai nama Narayana.
Narayana adalah putra Prabu Basudewa, raja di Mandura dan ibunya bernama Dewi
Rohini. Ia memiliki dua saudara. Saudara yang tertua bernama Kakrasana, saudara
mudanya bernama Dewi Rara Ireng atau Subadra (Sembadra). Nama kresna juga dikenal sebagai Kesawamurti, Padmanaba, Guwinda,
Danardana, Wasudewa dan Wisnumurti.
Ketika masih kecil dengan saudara-saudaranya, Kresna dititipkan di Widarakandang. Mereka diasuh oleh Ki Demang Antyagopa dan Nyai Sagopi. Ketiganya dititipkan oleh Prabu Basudewa (ayahnya) karena adanya ancaman musuhnya yang merupakan saudara tirinya sendiri yaitu Kangsadewa.
Di dalam pengembaraannya,
Kresna/Narayana berguru pada Begawan Padmanaba. Ia mendapat anugerah dewa
berwujud senjata ampuh yang tak tertandingi yaitu Cakra Bhaskara, Kembang Wijaya Kusuma (menghidupkan orang mati), serta
kesaktian batin mengetahui sesuatu yang belum terjadi (seperti indra ke enam),
mantra ajian Balasrewu (jika
marah, berubah menjadi raksasa).
Diceritakan bahwa Kresna mampu membunuh raja di
Dwarakawestri, Prabu Kunjana Kresna/Yuda Kalakresna. Kemudian ia menjadi raja
di sana. Nama musuhnya tetap dipakai olehnya shingga namanya menjadi Prabu
Kresna. Raja Kresna dikenal adil, bijksana, murah hati, pandai, sakti, dan
didukung oleh rakyatnya. Negara Dwarakawestri pun jadi subur, makmur dan adil
merata.
Karena ia menjadi titisan Dewa Wisnu, Kresna mempunyai kewajiban menjaga dunia. Ia juga menjadi penasehat para Pandawa yang merupakan masih sekeluarga dengan Kresna. Kresna dan Pandawa pernah meminta negara Astina yang direbut oleh Duryudana. Tetapai Kurawa sangat licik, Kresna diracun, dikeroyok dan dihujani senjata agar mati. Namun Kurawa tak menyangka bahwa Kresna langsung menjadi raksasa dan mengobrak-abrik Astina. Ia berhenti setelah Narada turun dari kahyangan.
Karena ia menjadi titisan Dewa Wisnu, Kresna mempunyai kewajiban menjaga dunia. Ia juga menjadi penasehat para Pandawa yang merupakan masih sekeluarga dengan Kresna. Kresna dan Pandawa pernah meminta negara Astina yang direbut oleh Duryudana. Tetapai Kurawa sangat licik, Kresna diracun, dikeroyok dan dihujani senjata agar mati. Namun Kurawa tak menyangka bahwa Kresna langsung menjadi raksasa dan mengobrak-abrik Astina. Ia berhenti setelah Narada turun dari kahyangan.
Selanjutnya
setelah menyelesaikan kewajibannya sebagai Wisnu, Kresna menginginkan muksa. Ia bertapa dengan cara tidur di atas pohon.
Kresna muksa setelah telapak kakinya terkena panah
seorang pemburu, Ki Jara. Kresna muksa dalam
wujud sebagai Wisnu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar