Jumat, 28 April 2017

Ilmu Sosial Dasar# Membangun Budaya Indonesia

Cara Membangun Budaya Indonesia
Akhir-akhir ini budaya Indonesia semakin terlupakan oleh jaman yang namanya moderninsasi. Modernisasi itu sendiri adalah transformasi dari sebuah bentuk keadaan dari yang kurang maju  atau kurang berkembang kearah yanng lebih baik dengan harapan lebih maju dan lebih berkembang lagi. Dengan adanya keadaan yang seperti itu banyak anak-anak muda jaman sekarang yang sudah melupakan budaya Indonesia dan mereka lebih memilih menganut dari budaya luar Indonesia, seperti budaya Eropa dan budaya Amerika. Jika keadaan yang seperti ini terus berlanjut, maka budaya-budaya yang ada di Indonesia akan semakin terlupakan dan masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menganut budaya Eropa dan Amerika.

Kita sebagai masyarakat Indonesia yang masih peduli akan budaya-budaya di Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya lokal, jangan sampai budaya lokal kita ini menjadi hilang atau punah. Sebagai generasi muda yang ingin melestarikan budaya Indonesia, kita bisa melakukan berbagai cara seperti,  mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita, Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan daerah Indonesia, mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan, mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain, mempraktikkan penggunaan budaya itu dalam kehidupan sehari-hari, misalnya budaya berbahasa, menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki, dan juga menghindari sikap primordialisme dan sikap etnosentrisme.

Jadi, kita sebagai masyarakat Indonesia yang baik dan cerdas harus pintar dalam hal memilih dan memilah segala budaya manapun yang masuk kedalam negara kita ini, jika kita tidak melakukan hal tersebut maka budaya-budaya yang ada di Indonesia ini akan terlupakan oleh budaya-budaya dari luar yang mudah masuk ke dalam negara kita ini.


Tetapi kita juga harus sadar akan arti cinta tanah air, jika tidak dari diri kita sendiri maka kita tidak akan paham apa itu arti cinta tanah air, dan kita tidak bisa menjaga kelestarian budaya-budaya Indonesia.

Sabtu, 22 April 2017

Ilmu Sosial Dasar# Adat Pernikahan Sunda di Indonesia

Adat Pernikahan Sunda
1. Neundeun
Omong Neundeun omong adalah tahap awal yang harus dilakukan dalam ritual adat sunda. Pada tahapan ini dilakukan perbincangan antara kedua orang tua mempelai ataupun siapa saja yang jadi utusan dari pihak pria, yang datang bersilaturahmi kepada orangtua. Utusan tersebut harus menyampaikan pesan bahwa nantinya sang gadis akan dilamar. Namun, di beberapa daerah pasundan tertentu, terkadang ada yang menggunakan cara dengan saling mengirim barang tertentu.
2. Narosan (Lamaran)
Narosan ini merupakan tahapan tindak lanjut setalah proses neundeun omong dilakukan. Narosan ini dilakukan oleh pihak kedua keluarga mempelai untuk sepakat menjalin hubungan yang lebih jauh. Perbedaannya dengan Neunden omong, pihak keluarga laki-laki membawa barang-barang seperti  lemareun, pakaian perempuan, cincin meneng, dan beubeur tameuh. Barang-barang tersebut tentunya memiliki arti masing-masing.
3. Tunangan
 Setelah Narosan, selanjutnya dilakukan tunangan dengan car dilakukan pertukaran beubeur tameuh (Ikat panggang kaum perempuan terutama setelah melahirkan). Beubeur tameuh ini memiliki makna sebagai tanda adanya ikatan lahir batin antara kedua belah pihak.
4. Seserahan
Dalam adat sunda, seserahan dilakukan pada 3 – 7 hari sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Calon pengantin membawa uang, baju, perlengkapan rumah tangga, dan sebagainya.
5. Ngaras
 Ngaras ini adalah proses meminta izin dari pihak calon mempelai wanita kepada kedua orang tua dengan cara sungkeman dan mencuci kaki kedua orang tua serta bersujud dipangkuan orang tuanya.
6.Ngebakan (Siraman)
Proses ngebakan atau siraman biasanya dilakukan 3 hari menjelang hari pernikahan. Ngebakan ini mempunyai makna agar kedua mempelai bersih secara lahir dan batin.
7.       Ngeuyeuk
Sereuh Ngeuyeuk sereuh berasal dari ngaheuyeuk yang berarti mengolah. Biasanya acara ini dilakukan bersamaan dengan prosesi seserahan. Acara ini biasanya dihadiri oleh kedua calon mempelai dengan keluarga dekat yang dilaksanakan pada malam hari sebelum dilakukan prosesi akad nikah. Prosesi ini dipimpin oleh nini pangeuyeuk (Juru rias). Kedua calon mempelai meminta restu kepada orang tua masing-masing. Lewat prosesi ini, orang tua memberikan nasehat-nasehat lewat lambang benda-benda yang disertakan dalam acara prosesi.
8. Akad Nikah
Akad nikah dilakukan pada hari yang telah ditetapkan oleh kedua kea bersangkutan. Taradisinya adalah romobongan keluarga dari calon mempelai laki-laki datang ke kediaman calon mempelai perempuan dengan membawa mas kawin dan peralatan seperti seserahan.
9. Saweran
Saweran berasal dari kata panyaweran yang dalam bahasa sunda berarti tempat jatuhnya air dari atap rumah. Acara ini mempunyai makna berbagi rezeki dan kebahagiaan. Saweran dilakukan oleh kedua orang tua dengan diiringi kidung. Kedua mempelai duduk berdampingan dengan dilindungi payung. Saweran dilakukan sampai kidung selesai dilantukan. Alat saweran dinamakan bokor. Bokor ini berisi uang logam (kemakmuran), beras (kemakmuran), kembang gula (mendapatkan manis dalam hidup berumah tangga) dan kunyit (kejayaan).

Ilmu Sosial Dasar# Indonesia Yang Kita Idam-Idamkan

Indonesia Yang Kita Idam-Idamkan
Disini saya ingin bercerita tentang Indonesia yang kita atau saya idam-idamkan. Sebenarnya negara kita ini Indonesia sangat kaya sekali, sumber daya yang melimpah, rempah-rempah yang melimpah,  wilayah lautan yang luas sehingga stok ikan di negara kita sangan banyak. Tetapi dari semua kekayaan yang melimpah itu masih banyak sekali masyarakat di Indonesia yang masih tidak mampu ( orang miskin ). Kenapa masih banyak sekali masyarakat kita yang seperti itu? Apakah masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak bersyukur kepada tuhan Yang Maha Esa atau memang masyarakat kita tidak bisa mengelola sumber daya yang melimpah ini. Kita bisa mencukupi kehidupan kita masing-masing asalkan kita bisa memanagenya dengan baik dan benar, dan juga kita menjadi masyarakat yang taat pada agama kita masing-masing supaya kita selalu mensyukuri atas apa yang telah di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
Masyarakat di Indonesia itu semuanya ramah-ramah, murah senyum, dan mau menolong terhadap sesamanya. Tetapi dari sebagian sifat masyarakat tersebut, masih saja ada juga masyarakat yang serakah, masyarakat yang ingin memiliki segalanya sehingga menghalalkan segala cara. Maka dari sifat tersebut munculah para penjahat penjahat berperut buncit atas hasil yang ia ciptakan yaitu uang haram ( seorang koruptor ). Itu semua adalah hal yang ingin kami hilangkan dari negara tercinta kami, yaitu negara Indonesia. Koruptor, perampok, pembunuh, penjahat seksual, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya ingin sekali kami hilangkan. Karena itu bukanlah sifat Indonesia yang kami idam-idamkan.
Indonesia yang kami idam-idamkan adalah tidak adanya koruptor, perampok, pembunuh, dan juga penjahat seksual. Karena mereka semua itu adalah penjahat yang membuat Indonesia menjadi tidak aman, menjadikan masyarakat nya was-was terhadap para penjahat tersebut. Karena kami mengidam-idamkan Indonesia yang aman, sejahtera, tidak adanya para penjahat, dan juga hidup dengan tenang di negara tercinta ini yaitu Indonesia.

Indonesia juga mengalami kenaikan tingkat polusi udara yang sangat tinggi, itu di sebabkan oleh banyak nya kendaraan bermotor  maupun bermobil yang masuk kedalam negara kita Indonesia. Dan juga laju kelahiran anak di Indonesia juga semakin lama semakin banyak. Jadi maka dari itu Indonesia harus mengerem penambahan kendaraan bermotor yang masuk keIndonesia dan juga mengerem kelahiran penambahan penduduk di negara, karena semakin banyak populasi masarakat Indonesia semakin banyak bangunan yang kita bangun untuk tempat tinggal sehingga kita kekurangan lahan hijau kita.

Ilmu Sosial Dasar# Museum Gula Jawa Tengah

Museum Gula Jawa Tengah

Museum Gula Jawa Tengah terletak di Gondangwinangun, kecamatan Jogonalan, kabupaten Klaten, yang berbatasan dengan Propinsi Jogjakarta di sebelah barat dan Surakarta di sebelah timur. Kebanyakan orang, museum itu seperti tempat yang membosankan dan bukan tempat suasana yang seru untuk berekreasi. Maka jangan heran kalau museum merupakan tempat “wisata” terakhir yang menjadi alternatif untuk berekreasi oleh kabanyakan masyarakat. Masyarakat juga tidak perlu kaget , kalau museum-museum di Jawa Tengah lebih sepi pengunjung dari pada Mall dan Pantai. Dengan kondisi tersebut, masih banyak relawan yang ingin mengembalikan / menghidupkan museum sebagai tempat yang akan penuh dengan ilmu dan sejarah tentang bagaimana kehidupan di masa lalu melalui barang-barang yang ada di museum.
Lebih singkatnya sebut saja dengan Museum Gula. Museum Gula didirikan sudah lama sekali, sejarah mencatat bahwa museum ini dibuat pada sekitar tahun 1982. Keberadaan museum gula tidak banyak yang tau, karena promosi yang kurang atau informasi profil musuem gula dari birokrasi Kabupaten Klaten yang kurang intens. Letak Museum Gula sangat mudah dijangkau, berada di daerah Gondangwinangun Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Lebih mudahnya museum gula ini terlerak di jalan Jogja- Solo bersebelahan dengan Pabrik Gula Gondang Baru (saat ini). Dulu pabrik gula tersebut berdiri sendiri berjuang besama-sama dengan pabrik-pabrik gula yang ada diselatan jawa, seperti pabrik Gula Ceper, Klaten (karena efisisensi digabungkan menjadi satu manajemen dengan Pabrik Gula Godang), Pabrik Gula Colomadu dan Tasikmadu di Karangayar, Pabrik Gula Madukismo yang ada di Jogja.

Pabrik gula yang ada disepanjang Pulau Jawa memang berfungsi sebagai tempat pemrosesan tebu dari perkebunan-perkebunan petani di era cultuur stelsel pemerintah Hindia Belanda. Sebelum jalur kereta diperkenalkan, maka pengangkutan tebu dari perkebunan sistem cultuur stelsel menuju pabrik lebih lama karena mengunakan moda transportasi sederhana yang disebut dengan delman sapi. Ketika pada tahun 1800-an diperkenalkanlah sistem transportasi kereta maka lebih mudah pengangkutan tebu menuju pabrik gula. Di Kabupaten Klaten sendiri, hingga tahun 2000 masih ada sisa rel pengangkut tebu yang tersebar disepanjang daerah. Walaupun kereta mini pengangkut tebu  (montit orang jawa menyebutnya) pada akhirnya harus ditinggalkan karena beban biaya tinggi dan digantikan oleh truk yang lebih cepat. Namun montit masih digunakan hingga tahun-tahun terakhir pabrik gula gondang beroperasi. Sekarang masih beroperasi hanya pada musim-musim panen tebu saja. Kembali ke Museum Gula Jawa Tengah, untuk biaya tiket masuk museum, untuk satu orang dikenakan Rp. 5.000,- . Letaknya hanya sekitar 10 km ke arah timur dari ujung Candi Prambanan (perbatasan Klaten – Jogja) atau perjalanan 10 menitan. Museum Gula Jawa Tengah terletak di sebelah kiri jalan bersebelahan dengan Pabrik Gula Gondang Baru, Green Park dan Argowisata serta rest area Gondangwinangun. Kalau dari kota Klaten hanya berjarak sekitar 8 km (7 menit perjalanan) ke arah barat. Museum Gula ini mudah ditemukan, jadi tidak usah ragu ketika ingin berpergian ke museum.