TUGAS
SOFTSKILL KEWIRAUSAHAAN
PEMBIAYAAN
USAHA BARU

Disusun
Oleh :
Nama / NPM :
Harlis Aryatama.P / 33416226
Kelas :
4ID11
Mata Kuliah :
Kewirausahaan #
Dosen
: Dini Tri Wardani
LABORATORIUM
TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2019
Pembiayaan Usaha Baru
I. Pembiayaan Usaha Baru dan Usaha
Berkembang
1.1 Mencari Sumber permodalan
Pembiayaan
sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling
utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar
dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Dalam arti sempit Pembiayaan adalah
suatu modal yang diperlukan untuk membuat suatu
usaha.. Pembiayaan dalam arti luas dapat didefenisikan sebagai
pendanaan yang digunakan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan baik pendanaan itu berasal dari diri sendiri maupun yang berasal
dari luar, misalnya dari lembaga pembiayaan usaha.
Pembiayaa
perlu dilakukan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Pembiayaan
diperlukan tujuan operasional, seprti pembelian bahan baku, barang setengah
jadi dan barang jadi yang akan digunakan dalam proses produksi.
v Sifat Dasar Perusahaan dan
Sumber-sumber Pendanaannya
Faktor-faktor
yang menentukan keuangan:
1.Potensi
ekonomi perusahaan. Usaha untuk memiliki prospek pertumbuhan dan
kemampulabaan
dalam jangka panjang.
2.Kematangan
perusahaan (maturity of the company). Posisi siklus hidup produk dalam bisnis
atau usaha.
3.Sifat dasar
asset-asetnya. Besarnya asset kelihatan atau tudak kelihatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
4.Pilihan-pilihan
ppemilik untuk utang atau modal sendiri. Pertimbangan mengenai pilihan
kebutuhan antra mencari utang atau menggunakan modal sendiri sehingga biaya
modal dapat dikurangi.
v Masalah-Masalah dalam Pencarian
Modal
Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian
modal antara lain:
1.Kurangnya
ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat
mengadaptasi
masalah dengan baik)
2.Kurangnya
pengalaman bisnis
3.Harus dapat
mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara
finansial
maupun berupa mesin)
4.Harus ada
proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
5.Harus ada
identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
6.Kinerja atau
konsep perusahaan yang meragukan
7.Kegagalan
perusahaan untuk menindaklanjuti
8.Preferensi
dari pemodal
9.Kurangnya
hubungan dengan sumber-sumber modal
v Pembiayaan Utang Atau Modal Sendiri
Pilihan untuk
pembiayaan utang atau modal berdasarkan hal berikut ini:
1.Kemampu-labaan
potensial. Apakah peminjaman dapat meningkatkan potensi tingkat pengembalian
yang lebih tinggi pada modal sendiri pemilik, menyingkap perusahaan pada resiko
keuangan yang lebih tinggi.
2.Risiko
keuangan. Investasi modal sendiri pemilik membatasi potensi pengembalian modal
sendiri, resiko keuangan lebih rendah bagi perusahaan.
3.Pemungutan
suara. Peningkatan modal sendiri melalui pinjamana yang mensyaratkan pemilik
untuk membagi pengawaasannya dengan pihak investor luar.
v Sumber
Pendanaan Usaha
Terdapat 2 Sumber Pendanaan usaha
Yaitu Ekuitas (modal sendiri) dan Utang
a. Pendanaan
Ekuitas.
Pendanaan ekuitas dapat diperoleh
dari tabungan individu, teman/saudara investor perorangan, perusahaan besar, perusahaan
modal ventura dan perorangan.
b. Pendanaan
dari utang
Pendanaan dari utang yaitu merupakan
pendanaan yang berasal dari pinjaman baik, pinjaman dari teman,
pemasok, pemberi pinjaman berbasis asset, bank-bank komersial, program yang
didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat,
perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.
Ada berbagai
cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai
dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank–bank pun
semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara
singkat mengenai sumber–sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha:
1. Dana Pribadi
Berasal dari
tabungan pribadi atau deposito, menjual barang–barang berharga dan sebagainya.
Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak
dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapat
diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal
maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini
relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas
dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga
non-formal
Dana
didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan. Caranya
sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan
pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari
lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal
ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan
kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah
proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk
keperluan dana yang sangat mendesak.
5. Hibah
Mendapatkan
dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan
kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya
sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis
pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman
ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah
dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa
dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu pinjamannya. Kekurangannya
terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di
koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu
.7. Pinjaman ke bank
Dana
didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada
prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini
relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak
bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan
lainnya.
8. Pasar modal
Menerbitkan
surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana
yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum
pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga
perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode. (Himawan
Hartono).
Sumber dana pada setiap tahap
perkembangan perusahaan:
1. Pendirian
Seperti: Tabungan Pribadi, Kredit
dagang.
2. Pertumbuhan
Seperti: Dana Internal, Kredit Bank,
dan Modal Ventura.
3. Kedewasaan
Seperti: Go Public melalui pasar
uang dan pasar modal.
4. Matang dan Kemunduran
Seperti: Dana Internal, Pembelian
kembali Saham, Diversifikasi dan Merger.
Sumber pembiayaan jangka panjang
perusahaan yang utama :
a. Saham preferen.
b. Saham biasa.