Jumat, 29 Maret 2019

Pengetahuan Lingkungan# Ekologi, Ilmu Lingkungan dan asas-asas Pengetahuan Lingkungan



Ekologi, Ilmu Lingkungan dan Asas-asas Pengetahuan Lingkungan

Hasil gambar untuk logo gunadarma
disusun oleh :

                      Nama : Harlis Aryatama Pradipta                      

Kelas : 3ID11
                     Npm  : 33416226                    
Dosen : Adi Pramudyo



Ekologi adalah suatu hal yang telah berkembang maju selama sejarah perkembangan umat manusia. Kata ”ekologi” diusulkan oleh seseorang yang berkebangsaan Germany, Ernest Haeckel pada tahun 1869. Selain itu seseorang yang bernama Antony van Leuwenhoek lebih dikenal sebagai pelopor ahli mikroskop ditahun 1700-an, memelopori pengkajian rantai makanan dan pengaturan populasi (Egerton, 1968). Ada juga seseorang yang berkebangsaan Inggris bernama Richard Bradley mengatakan ia memahami suatu hal produktivitas biologis (Egerton, 1969). Tiga bidang tersebut sangat penting dalam hal ekologi mutakhir.
Ekologi mulai berkembang pesat sekitar tahun 1900 dan terus berkembang dengan cepat sampai saat ini, bahkan disaat dunia begitu peka dengan masalah lingkungan. Ekologi adalah cabang ilmu yang mendasar dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Awalnya, ekologi dibedakan dengan jelas ke dalam ekologi tumbuhan dan ekologi hewan. Tetapi dengan adanya faham komunitas biotik yang dikemukakan oleh F.E Clements dan V.E.Shelford, faham rantai makanan dan siklus materi oleh Raymond Lindeman dan G.E. Hutchinson serta pengkajian sistem danau secara keseluruhan oleh E.A. Birge dan Chauncy Juday, maka seluruh konsep tersebut sudah meletakkan dasar-dasar teori untuk perkembangan ekologi secara umum.
Ekologi adalah studi keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya, baik lingkungan abiotik maupun biotik.  Lingkungan abiotik terdiri dari atmosfer, cahaya, air, tanah dan juga unsur mineral. Organisme adalah sistem biologi yang terdiri dari molekul-molekul biologi yang paling rendah meningkat ke organel-organel subseluler, sel, jaringan, organ, sistem organ, populasi, komunitas, dan ekosistem.
Lingkungn merupakan penelaahan terhadap sikap dan perilaku manusia dengan tanggungjawab dan kewajibannya dalam mengelola lingkungan hidup. Arti  lingkungan hidup berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1997 merupakan sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap benda, keadaan, daya, dan makhluk hidup termasuk manusia dengan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan.
Ekologi secara berangsur berkembang, dan makin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir semua ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu lain. Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dari komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan.
Aplikasi ekologi dalam lansekap, lansekap adalah wajah dan karakter lahan atau tapak bagian dari muka bumi dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya, baik bersifat alami, 16 non alami atau kedua-duanya yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta makhluk-makhluk lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indera kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkannya.
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu ”populus” artinya penduduk. Populasi dari suatu negara dimaksudkan penduduk dari negara tersebut. Populasi yang dimaksudkan dalam ekologi adalah populasi dari spesies-spesies atau jenis-jenis organisme. Populasi meliputi kumpulan individu organisme di suatu tempat yang memiliki sifat-sifat serupa, mempunyai asal-usul yang sama, dan tidak ada yang menghalangi anggota-anggota individunya untuk berhubungan satu sama lain mengembangkan keturunan secara bebas.
Beberapa sifat populasi yang penting dan bersangkutan dengan ekologi, yaitu pertumbuhan populasi, kerapatan populasi dan struktur populasi.
a.       Pertumbuhan Populasi
Sifat dinamis populasi yang mendasar adalah tumbuh, yaitu kemampuan untuk menambah jumlah individu. Tumbuh dirumuskan sebagai sifat esensial yang membedakan populasi mahluk hidup dengan materi mati.
Apabila populasi yang individu-individu anggotanya bertambah atau berkurang karena migrasi, maka perubahan itu secara positif hanya dapat diisi oleh keturunannya, misalnya kelahiran atau natalitas yang harus terjadi.
b.      Kerapatan Populasi
Ukuran populasi tumbuhan dan hewan di suatu tempat tertentu (kerapatan populasi) biasanya tergantung dari migrasi. Karena pengaruh pakan atau lingkungan fisik populasi maka ukuran populasi suatu spesies akan tidak sama dengan ukuran spesies lain.
c.       Struktur Populasi
Sifat demografi yang penting bagi setiap anggota populasi adalah kenyataan pada saat keseimbangn populasi itu dalam keadaan reproduktif. Karena itu umumnya populasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu pre-reproduktif, reproduktif dan post-reproduktif.
Ekosistem atau sistem ekologi (Anderson,1981) merupakan kesatuan komunitas biotik dengan lingkungan abiotiknya. Pada dasarnya, ekosistem dapat meliputi seluruh biosfer dimana terdapat kehidupan, atau hanya bagian-bagian kecil saja seperti sebuah danau atau kolam. Dalam jangkauan yang lebih luas, dalam kehidupan diperlukan energi yang berasal dari matahari. Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang disebut homeostatis, yaitu adanya proses dalam ekosistem untuk mengatur kembali berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan, atau dalam pendekatan yang holistik.
Meskipun suatu ekosistem memiliki daya tahan yang besar terhadap perubahan, biasanya batas mekanisme homeostatis dapat dipengaruhi bahkan dikalahkan oleh kegiatan manusia. Misalnya, sebuah sungai yang tercemar oleh pembuangan limbah yang tidak terlalu banyak sehingga air sungai masih dapat jernih kembali secara alami. Tetapi jika bahan pencemar yang masuk ke badan air sungai melebihi kapasitas homeostatis-nya maka sungai akan mengalami penurunan kualitas peruntukannya bagi kehidupan manusia.
Kaidah-kaidah ekosistem menurut Zoer’aini (2003) ekosistem sebagai berikut;
a.  Suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara alamiah.
b. Suatu ekosistem mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan berimbang. Di atas kemampuan tersebut ekosistem tidak lagi terkendali, dengan akibat menimbulkan perubahan-perubahan lingkungan atau krisis lingkungan yang tidak lagi berada dalam keadaan lestari bagi kehidupan organisme.
c. Terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi dan bersifat timbal balik.
d.  Setiap ekosistem tergantung dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tempat,  waktu dan masing-masing membentuk basis-basis perbedaan diantara ekosistem itu sendiri sebagai cerminan sifat-sifat yang khas.
e.  Antara satu dengan lainnya, masing-masing ekosistem juga melibatkan diri untuk memilih interaksinya pula secara tertentu.
Komponen atau faktor ekosistem dapat dibagi berdasarkan :
Dari segi keperluan deskriptif
1. Komponen Abiotik, terdiri dari :
a) Senyawa-senyawa inorganik ( C, H, CO2, H2O dan lainnya) yang terlibat dalam siklus bahan atau mineral.
b) Senyawa-senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak dan seterusnya) yang menghubungkan biotik dan abiotik.
c) Iklim (temperatur, faktor-faktor fisik lainnya)
d) Air
2. Komponen-komponen biomas terdiri dari:
a) Produsen, organisme autotropik, umumnya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa an-organik yang sederhana.
b) Makro-konsumer atau phagotrof, organisme-organisme heterotropik terutama hewan yang mencernakan organisme-organisme atau bagian bahan organik.
c) Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrop, organisme heterotropik terutama bakteri dan jamur yang merombak senyawa-senyawa dari pada protoplasma mati.
Sumber dan kualitas energi yang tersedia menentukan jenis dan jumlah organisme, pola fungsional dan proses pertumbuhan, dan pola hidup manusia. Karena energi adalah suatu penyebut umum dan faktor penentu terakhir di dalam semua ekosistem, apakah yang dirancang oleh manusia atau oleh alam, maka energi memberikan suatu dasar logis untuk suatu klasifikasi tingkat pertama.
Ekosistem-ekosistem itu bertumpu pada dua sumber energi yang berbeda yaitu matahari dan bahan bakar kimia (nuklir). Oleh karena itu kita dapat membedakan antara sistem tenaga matahari dan sistem tenaga bahan bakar, walaupun kedua sumber energi itu dapat digunakan dalam suatu waktu bersamaan.
Para ekologiwan mempunyai dua macam pendekatan dalam mempelajari ekosistem, yaitu :
(1) secara hologis (holos = menyeluruh), dimana masukan-masukan dan keluaran-keluaran dari suatu ekosistem diukur, sifat-sifat kolektif dan emergen ditentukan dan bagian-bagian komponen diteliti sesuai dengan tujuan studi
(2) pendekatan secara merologis (meros = bagian), disini bagian-bagian utama dari ekosistem dipelajari terlebih dahulu kemudian digabungkan kedalam sistem secara keseluruhan.
Energi dapat dirumuskan sebagai kemampuan (capacity) untuk melakukan kerja. Dalam ekosistem, energi sinar matahari sebagai sumber energi yang menopang peristiwa sirkulasi atmosfer dan siklus air dalam ekosistem. Tidak semua energi matahari ini mencapai bumi (insolasi), sebagian dibelokkan oleh atmosfer atau dikembalikan ke alam bebas. Pada dasarnya energi matahari ini tidak dapat dihilangkan walaupun telah dibelokkan oleh atmosfer, dan berubah menjadi bentuk-bentuk energi lain.

Pengetahuan lingkungan memiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas – asas tersebut diantaranya :
ASAS 1 (HUKUM THERMODINAMIKA I)
Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Asas ini adalah bentuk yang serupa dengan hukum Thermodinamika I, yang sangat fundamental  dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam persamaan matematika.
ASAS 2
Tak ada system pengubahan energi yang betul- betul efisien.
Pengertian:
Asas ini tak lain adalah hokum Thermodinamika II, Ini berarti energi yang tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat.
Asas ini  sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian energi tersebut akan diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke angkasa.
Sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masukan energi dapat dipindahkan  dan digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada piramida makanan, tingkatan konsumen yang paling bawah mendapatkan asupan energi yang banyak,  sebaliknya konsumen paling atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang).
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumberdaya alam.
Pengertian:
Pengubahan energi oleh system biologi harus Berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam.
ASAS 4
Semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit  kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumberalam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.
Semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan.  Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang  disebabkan oleh pengadaan sumberalam yang  sudah mendekati batas maksimum.
Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
ASAS 5
Asas 5 ini ada dua hal  penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.
ASAS 6
Individu dan spesies yang  mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya.
Pengertian:
Asas ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace.  Pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan. Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu menghasilkan banyak keturunan daripada yang non-adaptif.
ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah diramal”.
Pengertian :
“Mudah diramal” adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada suatu periode yang relative lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya  untuk diramal berbeda dari satu habitat ke habitat lain.
Mengetahui keadaan optimum pada faktor  lingkungan bagi kehidupan suatu spesies, maka perlu  diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat bertahan. Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama.
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Pengertian:
Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya yang khas (niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
Asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama lain tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai kepentingan  dan fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang terdiri atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam-macam serta luas.
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.

T = K x (B/P) ;  D ≈ T
T = waktu rata-rata penggunaan energi
K = koefisien tetapan
B = biomassa
P = produktivitas
D = keanekaragaman

Pengertian:
Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energidalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas.
Asas ini menurut Morowitz (1968) bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
ASAS 10
Lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.
Pengertian:
Sistem biologi menjalani evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan berkembangnya keaneka-ragaman.


Daftar Pustaka
-          file:///C:/Users/WINDOWS%2010/Downloads/EKOLOGI-dan-LINGKUNGAN-HIDUP.pdf ini yg rami utina dan dewi wahyuni k. baderan