METODE PENELITIAN
Dosen : Arief
Nurdini
Metodologi
penelitian berasal dari kata “Metode” artinya cara yang tepat untuk melakukan
sesuatu dan “Logos” artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi artinya cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,
mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya
Metodologi
penelitian atau dengan kata lain penelitian, dapat disampaikan bahwa penelitian
itu sendiri adalah penyelidikan yang terorganisasi, dan bisa diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan
memberi arti yang secara terus menerus terhadap sesuatu. Metodologi penelitian
dapat didefinisikan sebagai tata cara yang lebih terperinci mengenai
tahap-tahap melakukan sebuah penelitian.
Metodologi
penelitian dalam arti yang luas adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui
tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta
menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan
bimbingan Tuhan.
Strategi
penelitian ini merupakan tata cara dalam melakukan suatu penelitian tertentu,
dengan harapan penelitian kita tidak melenceng dari aturan yang sudah ada. Ada
beberapa jenis strategi penelitian, di antaranya adalah eksperimen, survei,
analisis, historis, dan studi kasus. Masing-masing strategi diperlukan untuk
mampu menjawab suatu penelitian. Untuk menjawab suatu pertanyaan dalam
penelitian maka digunakan suatu strategi yang disarankan oleh Yin (1996),
dimana ada tiga faktor yang akan mempengaruhi jenis strategi penelitian, yaitu:
1.
Tipe pertanyaan yang diajukan.
2.
Luas kontrol yang dimiliki peneliti atas peristiwa perilaku yang akan diteliti.
3.
Fokus terhadap peristiwa kontemporer sebagai kebalikan dari peristiwa historis.
Perkembangan
metodologi penelitian dalam ilmu pengetahuan memiliki sifat utama, yaitu
tersusun secara sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Sementara
orang menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan
tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama
tersebut, yaitu :
1)
Sikap ilmiah
2)
Metode ilmiah
3)
Tersusun secara sistematik dan runtut
Sikap
ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Sikap tersebut
bertujuan untuk menuntun seseorang dengan cara tertentu dengan tujuan
menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode
ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun
ilmu pengetahuan dengan sistematik dan runtut.
Periode perkembangan metodologi
penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi
MA digolongkan sebagai berikut :
a.
Periode Trial
and Error
Periode ini
diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam
periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba- coba berulang
kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan.
b.
Periode
Authority and Tradition
Periode ini
kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa
waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus diikuti begitu
saja oleh rakyat banyak dan mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar.
Di samping pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan
manusia memang memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan
menentang tradisi merupakan hal yang tabu.
c.
Periode
Speculation and Argumentation
Periode ini
ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal
dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi
dalam memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain,
masyarakat mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh
kebenaran dan menggunakan argumen-argumen.
d.
Periode Hypothesis
and Experimentation
Periode ini
orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian.
Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan
fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan.
Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta
dokumen-dokumen.
Tujuan
penelitian ini ditujukan pada setiap orang yang ingin melakukan suatu
penelitian dengan harapan pada saat melakukan penelitian tidak melenceng dari
aturan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah dan
memuaskan rasa ingin tahu. Menurut para ahli tujuan melakukan penelitian adalah
untuk meramalkan, mengontrol, dan menjelaskan gejala-gejala yang diamati guna
mendapatkan kebenaran yang didapatkan (Subana dan Sudjana 2005:10). Menurut (Rofi’uddin
2003:31) mengatakan bahwa tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin
dibahas dalam suatu penelitian. Menurut (Ibnu, dkk 2003:5) mengatakan bahwa
tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan fenomena, menjelaskan
hubungan, meramalkan fenomena yang akan terjadi, dan mengendalikan fenomena itu
sendiri. Secara umum, tujuan dari melakukan penelitian adalah untuk memecahkan
permasalahan yang terjadi dilapangan, memuaskan rasa ingin tahu, dan mencari
pengetahuan yang ilmiah.
Fungsi
penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan melakukan uji coba ilmu
yang telah diperoleh. Menurut (Ibnu, dkk 2003:7) mengetakan bahwa fungsi
penelitian adalah cara untuk mengembangkan suatu pengetahuan, sebagai cara
untuk mengembangkan teknologi , sebagai penyumbang informasi, dan sebagai alat
pemecah masalah praktis dilapangan.
Pentingnya
penelitian, suatu kegiatan penelitian merupakan aspek penting bagi kehidupan
suatu manusia. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan sebagi berikut :
1)
Tuntutan kebutuhan
manusia sebagai makhluk sosial terus
berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan.
2)
Penemuan dibidang
teknologi dan inovasi.
3)
Selain didorong
oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis
dilapangan.
Macam-macam
bentuk penelitian, umunya penelitian bisa dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
1)
Penelitian Historis, untuk membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematis. Contohnya, studi tentang praktek
bawon dipulau Jawa
2)
Penelitian Deskriptitf,
untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat. Contohnya, studi
tentang kebutuhan pendidikan keterampilan didaerah Y
3)
Penelitian Perkembangan,
untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contohnya,
studi kecenderungan tentang pola-pola perubahan X
4)
Penelitian kasus
dan penelitian lapangan, untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial. Contohnya,
studi lapangan tentang kelompok masyarakat terpencil.
Macam-macam
metode penelitian, metode ini mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat
masalah dan pendekatannya yang memiliki 4 macam metode penelitian :
1)
Metode Eksperimen,
untuk menguji apakah variabel-variabe eksperimen efektif atau tidak.
2)
Metode Verifikasi,
untuk menguji sebarapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu sesuai atau tidak
dengan harapan teori yang sudah baku.
3)
Metode
Deskriptif, untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat suatu fenomena.
4)
Metode Historis,
suuatu metode penelitian yang meniliti sesuatu yang terjadi dimasa lampau.
Evaluasi
dalam melakukan penelitian itu sangatlah penting, tujuannya supaya masalah
penelitian yang dipilih benar-benar tepat. Evaluasi masalah penelitian berikut
ini merupakan dasar-dasar dari beberapa parameter yang ada, yaitu :
1)
Menarik, masalah
yang menarik bisa membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan
serius.
2)
Memiliki Nilai
Tambah, penelitian harus memiliki nilai tambah dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia.
3)
Hindari Plagiasi,
hal yang penting dalam penelitian ialah meneliti hal baru, agar solusi yang
kita berikan adalah solusi baru.
4)
Dapat Diuji,
pertanyaan mendasar bagi peneliti adalah apakah variabel-variabel penelitian
dapat diukur dan diuji.
5)
Mampu Dilaksanakan,
kemampuan melaksanakan penelitian merupakan faktor penting, maksudnya masalah
yang bagus dan menarik akan menimbulkan minat yang tinggi untuk melaksanakan
penelitian.
6)
Etika Penelitian,
memberikan patokan apa yang sah dikerjakan dan apa yang tidak sah atau dilarang
dilakukan serta nilai-nilai moral yang harus dipatuhi oleh seorang peneliti.
SUMBER
3. https://books.google.co.id/books?id=DH1kDQAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ebook+metode+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil4cLL0f_dAhWKtI8KHY7FDq4Q6AEINzAD#v=onepage&q&f=false,
Alfianika, Ninit M.PD.2016.Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta : CV Budi Utama.
5. https://books.google.co.id/books?id=VnA-DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ebook+metode+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil4cLL0f_dAhWKtI8KHY7FDq4Q6AEIRjAG#v=onepage&q&f=false,
Noor, Juliansyah DR, S.E, MM.2011.Metodologi Penelitian:Skripsi, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.