Kamis, 11 Oktober 2018

Metode Penelitian# Tugas Metode Penelitian


METODE PENELITIAN
Dosen : Arief Nurdini

Metodologi penelitian berasal dari kata “Metode” artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan “Logos” artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya
Metodologi penelitian atau dengan kata lain penelitian, dapat disampaikan bahwa penelitian itu sendiri adalah penyelidikan yang terorganisasi, dan bisa  diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan memberi arti yang secara terus menerus terhadap sesuatu. Metodologi penelitian dapat didefinisikan sebagai tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian.
Metodologi penelitian dalam arti yang luas adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
Strategi penelitian ini merupakan tata cara dalam melakukan suatu penelitian tertentu, dengan harapan penelitian kita tidak melenceng dari aturan yang sudah ada. Ada beberapa jenis strategi penelitian, di antaranya adalah eksperimen, survei, analisis, historis, dan studi kasus. Masing-masing strategi diperlukan untuk mampu menjawab suatu penelitian. Untuk menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian maka digunakan suatu strategi yang disarankan oleh Yin (1996), dimana ada tiga faktor yang akan mempengaruhi jenis strategi penelitian, yaitu:
1. Tipe pertanyaan yang diajukan.
2. Luas kontrol yang dimiliki peneliti atas peristiwa perilaku yang akan diteliti.
3. Fokus terhadap peristiwa kontemporer sebagai kebalikan dari peristiwa historis.

Perkembangan metodologi penelitian dalam ilmu pengetahuan memiliki sifat utama, yaitu tersusun secara sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Sementara orang menganggap perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu :
1) Sikap ilmiah
2) Metode ilmiah
3) Tersusun secara sistematik dan runtut
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Sikap tersebut bertujuan untuk menuntun seseorang dengan cara tertentu dengan tujuan menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik dan runtut.
Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut :
a.       Periode Trial and Error
Periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba- coba berulang kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan.
b.      Periode Authority and Tradition
Periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus diikuti begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar. Di samping pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia memang memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi merupakan hal yang tabu.
c.       Periode Speculation and Argumentation
Periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan menggunakan argumen-argumen.
d.      Periode Hypothesis and Experimentation
Periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen.
Tujuan penelitian ini ditujukan pada setiap orang yang ingin melakukan suatu penelitian dengan harapan pada saat melakukan penelitian tidak melenceng dari aturan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah dan memuaskan rasa ingin tahu. Menurut para ahli tujuan melakukan penelitian adalah untuk meramalkan, mengontrol, dan menjelaskan gejala-gejala yang diamati guna mendapatkan kebenaran yang didapatkan (Subana dan Sudjana 2005:10). Menurut (Rofi’uddin 2003:31) mengatakan bahwa tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dibahas dalam suatu penelitian. Menurut (Ibnu, dkk 2003:5) mengatakan bahwa tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan fenomena, menjelaskan hubungan, meramalkan fenomena yang akan terjadi, dan mengendalikan fenomena itu sendiri. Secara umum, tujuan dari melakukan penelitian adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dilapangan, memuaskan rasa ingin tahu, dan mencari pengetahuan yang ilmiah.
Fungsi penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan melakukan uji coba ilmu yang telah diperoleh. Menurut (Ibnu, dkk 2003:7) mengetakan bahwa fungsi penelitian adalah cara untuk mengembangkan suatu pengetahuan, sebagai cara untuk mengembangkan teknologi , sebagai penyumbang informasi, dan sebagai alat pemecah masalah praktis dilapangan.
Pentingnya penelitian, suatu kegiatan penelitian merupakan aspek penting bagi kehidupan suatu manusia. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan sebagi berikut :
1)      Tuntutan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial  terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan.
2)      Penemuan dibidang teknologi dan inovasi.
3)      Selain didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis dilapangan.
Macam-macam bentuk penelitian, umunya penelitian bisa dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
1)       Penelitian Historis, untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis. Contohnya, studi tentang praktek bawon dipulau Jawa
2)      Penelitian Deskriptitf, untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat. Contohnya, studi tentang kebutuhan pendidikan keterampilan didaerah Y
3)      Penelitian Perkembangan, untuk menyelidiki pola urutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contohnya, studi kecenderungan tentang pola-pola perubahan X
4)      Penelitian kasus dan penelitian lapangan, untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial. Contohnya, studi lapangan tentang kelompok masyarakat terpencil.
Macam-macam metode penelitian, metode ini mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya yang memiliki 4 macam metode penelitian :
1)      Metode Eksperimen, untuk menguji apakah variabel-variabe eksperimen efektif atau tidak.
2)      Metode Verifikasi, untuk menguji sebarapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu sesuai atau tidak dengan harapan teori yang sudah baku.
3)      Metode Deskriptif, untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat suatu fenomena.
4)      Metode Historis, suuatu metode penelitian yang meniliti sesuatu yang terjadi dimasa lampau.

Evaluasi dalam melakukan penelitian itu sangatlah penting, tujuannya supaya masalah penelitian yang dipilih benar-benar tepat. Evaluasi masalah penelitian berikut ini merupakan dasar-dasar dari beberapa parameter yang ada, yaitu :
1)      Menarik, masalah yang menarik bisa membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.
2)      Memiliki Nilai Tambah, penelitian harus memiliki nilai tambah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
3)      Hindari Plagiasi, hal yang penting dalam penelitian ialah meneliti hal baru, agar solusi yang kita berikan adalah solusi baru.
4)      Dapat Diuji, pertanyaan mendasar bagi peneliti adalah apakah variabel-variabel penelitian dapat diukur dan diuji.
5)      Mampu Dilaksanakan, kemampuan melaksanakan penelitian merupakan faktor penting, maksudnya masalah yang bagus dan menarik akan menimbulkan minat yang tinggi untuk melaksanakan penelitian.
6)      Etika Penelitian, memberikan patokan apa yang sah dikerjakan dan apa yang tidak sah atau dilarang dilakukan serta nilai-nilai moral yang harus dipatuhi oleh seorang peneliti.














                                                                          SUMBER       
3.      https://books.google.co.id/books?id=DH1kDQAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ebook+metode+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil4cLL0f_dAhWKtI8KHY7FDq4Q6AEINzAD#v=onepage&q&f=false, Alfianika, Ninit M.PD.2016.Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta : CV Budi Utama.
5.      https://books.google.co.id/books?id=VnA-DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ebook+metode+penelitian&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwil4cLL0f_dAhWKtI8KHY7FDq4Q6AEIRjAG#v=onepage&q&f=false, Noor, Juliansyah DR, S.E, MM.2011.Metodologi Penelitian:Skripsi, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.